
Strategi IMPIAN: Melesatkan Hasil Belajar Murid Menuju Pembelajaran Bermakna
Oleh: Nur Ika Sulistyaratih, S.Si., Gr., M.Pd.
Guru IPA SMP Negeri 9 Muara Teweh
Tantangan pendidikan abad ke-21 menuntut murid untuk memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi. Namun, pola pembelajaran yang masih bersifat tradisional sering kali tidak lagi memadai untuk menjawab kebutuhan itu.
Berangkat dari kegelisahan inilah, Nur Ika Sulistyaratih, guru IPA di SMP Negeri 9 Muara Teweh, menghadirkan sebuah inovasi pembelajaran yang ia beri nama Strategi “IMPIAN”.
IMPIAN adalah akronim dari Identifikasi Kebutuhan Belajar Murid, Mindfulness, Problem Based Learning, dan Refleksi Pembelajaran. Inovasi ini bukan hanya sekadar metode, melainkan strategi komprehensif yang menghadirkan suasana belajar lebih relevan, interaktif, dan bermakna.
Keberhasilan IMPIAN semakin nyata dengan prestasi yang diraih Nur Ika sebagai Juara 1 Guru Berprestasi jenjang SMP Kabupaten Barito Utara pada 13 Agustus 2025. Penghargaan tersebut menegaskan profesionalisme sekaligus komitmen Nur Ika dalam menghadirkan pendidikan berkualitas.
Siswa SMP Negeri 9 Muara Teweh terlihat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dalam penerapan Strategi IMPIAN. Pendekatan ini mendorong mereka untuk berpikir kritis, bekerja sama, dan aktif berdiskusi dalam suasana kelas yang menyenangkan.
Empat Tahapan Strategi IMPIAN
Identifikasi Kebutuhan Belajar Murid Kegiatan diawali dengan memetakan kebutuhan murid melalui pertanyaan pemantik dan sticky notes. Hal ini membantu guru memahami kondisi belajar murid secara lebih mendalam sehingga proses pembelajaran lebih terarah.
Mindfulness
Murid diajak melatih kesadaran diri melalui teknik STOP (Stop, Take a breath, Observe, Proceed) yang dipadukan dengan musik relaksasi. Latihan ini membantu murid menenangkan pikiran, meningkatkan fokus, dan lebih siap menerima pembelajaran.
Problem Based Learning (PBL)
Tahapan inti dari strategi ini adalah pembelajaran berbasis masalah. Murid dilatih untuk aktif berpikir kritis, bekerja sama, serta mencari solusi atas persoalan kontekstual. Proses ini diperkuat dengan penggunaan media interaktif seperti PowerPoint, Canva, dan video pembelajaran.
Refleksi Pembelajaran
Setiap sesi pembelajaran ditutup dengan refleksi melalui asesmen tertulis maupun kuesioner digital (Canva, Kinemaster, Wordwall). Refleksi ini tidak hanya menjadi alat evaluasi, tetapi juga sarana perbaikan berkelanjutan bagi guru maupun murid.
Dampak Nyata dan Replikasi
Penerapan strategi IMPIAN terbukti mampu meningkatkan motivasi, konsentrasi, dan hasil belajar murid secara signifikan. Lebih jauh, praktik baik ini juga telah disebarluaskan dan diadopsi oleh rekan sejawat, sehingga memberi pengaruh positif terhadap peningkatan rapor mutu sekolah.
Dengan IMPIAN, pembelajaran tidak lagi hanya sebatas transfer pengetahuan, melainkan sebuah pengalaman mendalam yang membangkitkan kesadaran, kegembiraan, dan makna.
Strategi ini mendorong murid tidak hanya mencapai prestasi akademik, tetapi juga tumbuh sebagai generasi yang tangguh, inovatif, berkarakter, dan memiliki keterampilan abad ke-21.
Mari bersama-sama menjadikan IMPIAN sebagai langkah nyata untuk menghadirkan pembelajaran yang hidup, menumbuhkan, dan memerdekakan murid. Dengan begitu, kita mempersiapkan mereka sebagai pembelajar sepanjang hayat yang siap membawa perubahan positif bagi masa depan.
Berikut cuplikan video penerapan IMPIAN https://youtu.be/7xJv2bmBx7M
Link perangkat pembelajaran https://drive.google.com/drive/folders/1kKCe-NsOZC1pZ1gEGeKHKd6MsQ0UeDc9?usp=sharing