Barito Utara

Bencana Banjir, Barito Utara Tetapkan Status Tanggap Darurat

Sudutkalteng.com, Muara Teweh – Pemerintah Daerah menetapkan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, dalam status tanggap darurat mulai hari ini, Jumat (19/1/2024), menyusul banjir yang melanda wilayah tersebut.

“Hari ini kita sudah tetapkan status tanggap darurat. Mulai besok posko diaktifkan di tujuh kecamatan,” kata Jufriansyah, Sekretaris Daerah (Sekda) Barito Utara.

Diketahui, banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Barito Utara, masih terus melanda hingga hari ini. Ketinggian air di sejumlah titik masih terus mengalami kenaikan.

Kelurahan Melayu, salah satu wilayah terparah yang masih terendam banjir, kembali diterjang banjir dengan ketinggian yang lebih parah. Banjir kali ini merupakan yang terparah sejak 2005 di lokasi tersebut. Sebelumnya, air sempat surut, tetapi kembali naik.

“Kami terpaksa memindahkan pelayanan ke Aula Kecamatan Teweh Tengah karena air di kantor kelurahan mencapai 40 cm,” kata Dayat Salikin, Lurah Melayu, kepada Sudutkalteng.com pada Jumat sore.

Ia menyampaikan bahwa banjir di Kelurahan Melayu berdampak pada 5.223 jiwa dan 1.242 rumah. Banjir ini tersebar di 29 titik lokasi banjir di wilayah tersebut.

“Kami menghimbau warga agar selalu waspada karena air diperkirakan masih terus naik. Kami juga berharap pihak PLN mewaspadai jaringan listrik yang terendam banjir dan segera mematikannya untuk sementara,” ujarnya.

“Selain itu, kami berharap pihak Dinsos PMD dapat membuat tenda darurat dan dapur umum di daerah Imam Bonjol depan Masjid Raya,” imbuhnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, banjir telah merendam sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Teweh Tengah. Desa dan kelurahan yang terdampak banjir, antara lain Desa Sei Rahayu 1, Kelurahan Melayu, Kelurahan Lanjas, Desa Lemo I, Desa Lemo II, dan Desa Pendreh. Ketinggian air di wilayah ini mencapai 1 hingga 2 meter.

Di Kecamatan Teweh Selatan, banjir telah merendam Desa Butong dan Desa Bintang Ninggi II. Ketinggian air di wilayah ini mencapai 1,5 hingga 2 meter.

Di Kecamatan Teweh Baru, banjir telah merendam Kelurahan Jambu dan Kelurahan Jingah. Ketinggian air di wilayah ini mencapai 1 hingga 1,5 meter.

Banjir yang terjadi di Kabupaten Barito Utara diduga akibat tingginya curah hujan di wilayah hulu Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Utara. Curah hujan yang tinggi tersebut menyebabkan luapan air Sungai Barito.

Wilayah yang terdampak banjir merupakan dataran rendah/pemukiman di sekitar DAS Barito. Wilayah ini memang menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

Back to top button