Harga Elpiji 3 Kg di Barito Utara Gila! Capai Rp50.000 Per Tabung, H. Tajeri Desak Pj Bupati Turun Tangan
Muara Teweh – Mahalnya harga elpiji 3 kg bersubsidi di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, membuat masyarakat menjerit. Harga gas melon di wilayah ini mencapai Rp40.000 hingga Rp50.000 per tabung, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp25.000.
Salah satu warga, Siska, mengaku kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg di pangkalan resmi dan kalau pun ada harus mengantri. Ia terpaksa membeli di kios eceran dengan harga yang jauh lebih mahal.
“Saya sudah keliling ke beberapa pangkalan, tapi elpiji 3 kg tidak ada. Terpaksa beli di kios eceran dengan harga Rp47.000 per tabung,” keluh Siska.
Menanggapi keluhan masyarakat, anggota DPRD Barito Utara, H. Tajeri, meminta Pj Bupati Barito Utara untuk turun tangan mengatasi masalah mahalnya harga elpiji 3 kg di wilayahnya.
“Masa elpiji bersubsidi 3 Kg harganya mencapai 50 ribu per tabung. Pj Bupati harus turun tangan dalam menyikapi keluh kesah masyarakat,” kata Tajeri, Kamis (18/4/2024).
Tajeri mengatakan HET yang telah ditetapkan harus diberlakukan. Jika Pemkab tidak mampu menegakkannya, sebaiknya HET dihapuskan saja.
“HET sudah ditentukan, harus ditertibkan. Kalau tidak bisa, batalkan saja HET-nya. Jangan sampai HET dipandang sebelah mata oleh para pelaku usaha,” beber Tajeri.
Ia juga mempertanyakan keberadaan Satuan Tugas (Satgas) khusus penanganan elpiji 3 kg di Barito Utara.
“Apakah Satgas elpiji 3 kg sudah tidak ada lagi atau bubar? Saya sebagai wakil rakyat merasa miris dengan kejadian ini,” ungkap Tajeri.
Ia meminta pemerintah daerah dan dinas terkait untuk belajar dari daerah lain, seperti Banjarmasin, Kalimantan Selatan, di mana harga elpiji 3 kg hanya Rp20.000 per tabung.
“Silahkan cros cek oleh dinas terkait biar jelas. Semoga hati nurani para pemimpin daerah terbuka lebar untuk masalah elpiji bersubsidi 3 Kg,” tegas Tajeri.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Barito Utara, Dewi Handayani, Rabu (17/4/2204) mengatakan pemerintah daerah terus berupaya untuk mengatasi masalah ini.
Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah sosialisasi kepada pedagang kios eceran tentang regulasi penjualan elpiji 3 kg.
“Sosialisasi kepada pedagang kios eceran akan kami lakukan mulai besok. Kegiatan awalnya memberi pemahaman kepada kios-kios eceran terkait bisa tidaknya menjual elpiji bersubsidi 3 kg,” pungkasnya.(*)