Barito UtaraPeristiwa

Update Pencarian ABK Hilang di Barito Utara, Tim SAR Terus Menyisir Sungai

Muara Teweh – Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, aparat desa, dan masyarakat masih terus melakukan pencarian terhadap 1 ABK yang masih hilang akibat kapal ferry yang tenggelam di Sungai Barito, Desa Bintang Ninggi II, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Minggu malam (7/7/2024).

Hingga kini, Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, aparat desa, dan masyarakat masih terus melakukan pencarian terhadap 1 ABK yang masih hilang, yaitu Muhammad Sibawai alias Seba (25) dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.IMG 20240708 WA0006

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Darlog BPBD Rijali Hadi, tim SAR telah melakukan briefing pada pagi ini untuk melanjutkan operasi pencarian.

“Operasi pencarian dimulai sejak malam kejadian dengan melibatkan berbagai unsur, namun terkendala oleh arus sungai yang deras karena kenaikan Tinggi Muka Air (TMA), serta kondisi gelap saat malam hari dan cuaca mendung.” ujar Rijali, Senin pagi (8/7/2024).

Upaya pencarian diintensifkan pada pagi ini dengan melibatkan lebih banyak personel dan peralatan untuk menyisir sungai. “Area pencarian juga diperluas hingga Jetty PT Waskita, sekitar 1,5 km dari lokasi kejadian,” sambungnya.

Johan Fijanata (23), salah satu kru kapal yang selamat mengatakan kejadian ini terjadi begitu cepat dan tak terduga. Kapal mulai oleng saat hendak bersandar di Pelabuhan Desa Bintang Ninggi II setelah bertolak dari Dermaga Bimal. Air mulai masuk ke dalam kapal dengan cepat, membuat panik para penumpang dan kru.

“Saya pakai pelampung dan teman saya yang tenggelam tidak. Kebanyakan tidak memakai pelampung. Saya memakai pelampung pun kedinginan dan berada di air sekitar 5 menit. Korban awalnya sempat menindih saya karena saya memakai pelampung,” ungkap Johan, masih terlihat trauma saat ditemui di RSUD Muara Teweh, Minggu malam.

Johan menambahkan bahwa kapal tersebut mengangkut sekitar 8-9 orang penumpang dan kru, dengan 2 kendaraan roda empat dan 1 sepeda motor. Ia juga menyoroti distribusi penumpang yang tidak merata, dengan sebagian besar berada di bagian depan kapal, sehingga memperberat bagian depan saat air masuk. “Seharusnya ada yang di belakang,” ujarnya.(man)

Back to top button