
Prevalensi Stunting Murung Raya Turun Jadi 15,8%, Ini Kuncinya
SUDUT KALTENG, Puruk Cahu – Kabar baik datang dari upaya penanganan kesehatan di Kabupaten Murung Raya (Mura). Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia tahun 2024, prevalensi stunting di Mura telah turun drastis menjadi 15,8 persen, dari angka sebelumnya 21 persen pada tahun 2023. Capaian ini menjadi fokus utama dalam kegiatan Rembuk Stunting dan Rapat Koordinasi TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) yang digelar di Aula Cahai Ondui Tingang, Senin (25/8/2025).
Acara yang dibuka oleh Sekretaris TPPS, Lynda Kristiane, mewakili Ketua TPPS Rahmanto Muhidin, menjadi wadah untuk menguatkan komitmen bersama. Penurunan angka stunting ini disebut sebagai hasil nyata dari kerja sama lintas sektor yang melibatkan pemerintah daerah, kecamatan, desa/kelurahan, mitra pembangunan, dan pihak swasta.
Lynda Kristiane menekankan pentingnya sinergi yang berkelanjutan, terutama dalam penetapan lokus prioritas baru. “Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari sinergi semua pihak. Untuk tahun ini, telah ditetapkan 15 desa sebagai lokus prioritas penanganan stunting. Kami meminta komitmen camat, kepala desa dan pihak terkait agar terus bekerja sama dalam upaya percepatan pencegahan dan penurunan stunting,” ujar Lynda Kristiane.
Sebagai bukti keseriusan, Rembuk Stunting ditindaklanjuti dengan penandatanganan komitmen bersama antara pemerintah, dunia usaha, TP PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga perangkat RT, demi memastikan mekanisme kerja yang konvergen, terarah, dan terukur dalam pengentasan stunting di Bumi Tana Malai Tolung Lingu.(pan)