
Modus Cari Telur Asin, Komplotan Gendam Tipu Lansia dan Gasak Perhiasan 130 Gram
SUDUT KALTENG, Muara Teweh – Tim gabungan dari Resmob Polda Kalimantan Tengah, Polres Barito Selatan, dan Polres Barito Utara berhasil menangkap empat pelaku gendam lintas provinsi yang melucuti perhiasan seorang wanita lanjut usia (lansia) di Muara Teweh, Kabupaten Barito Urtara. Para pelaku ditangkap saat berada di SPBU Simpang Kurun, Kabupaten Pulang Pisau.
Dari video yang dilihat sudutkalteng.com, terlihat proses penangkapan berlangsung cepat dan terencana. Tiga pria dan satu perempuan diamankan saat berada di dalam mobil.
Mereka diketahui berasal dari Sulawesi Selatan dan diduga kuat telah beraksi di berbagai wilayah, termasuk Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat, hingga Papua.
Kapolres Barito Utara AKBP Singgih Febiyanto, melalui Kasatreskrim AKP Ricky Hermawan mengatakan modus komplotan ini mengincar wanita lansia yang berjalan sendirian di tepi jalan atau dekat permukiman.
“Kejadiannya di samping Fotocopyan atau sebelah kantor Pos (Jalan Tumenggung Surapati) yang tak jauh dari rumahnya. Korban saat itu sedang memetik bunga dan menyiram tanaman,” kata dia kepada media, Senin (28/7/2025).
AKP Ricky Hermawan mengungkapkan secara detail bagaimana komplotan pelaku gendam melancarkan aksinya kepada korban yang merupakan seorang wanita lanjut usia.
Saat itu, tersangka utama sempat mengaku kepada korban sebagai warga asal Brunei Darussalam.
Ia berdalih tengah mencari telur asin untuk dibeli dalam jumlah banyak sebagai oleh-oleh bagi awak kapal.
“Pelaku utama mengaku berasal dari Brunei Darussalam dan mencari telur asin untuk orang kapal. Korban lalu mengatakan penjual telur asin biasanya ada di pasar,” ungkapnya.
Setelah itu, tersangka perempuan dalam komplotan mengajak korban untuk ikut bersama ke pasar guna menunjukkan lokasi penjual telur asin.
Tanpa curiga, korban mengikuti ajakan mereka dan masuk ke dalam mobil pelaku.
Sesampainya di dekat pasar Pendopo, sopir kendaraan berpura-pura turun untuk mengecek apakah penjual telur asin ada di dalam pasar. Namun, justru saat itulah aksi gendam mulai dijalankan.
Salah satu pelaku yang berada di dalam mobil kemudian mengaku sebagai “orang pintar”.
Ia mengeluarkan sebuah benda mirip intan dari dalam mulutnya dan meletakkannya di tangan korban, sambil meyakinkan korban adalah orang yang memiliki “berkah”.
Tersangka lainnya kemudian ikut berpura-pura ingin mendapatkan “berkah” yang sama.
Ia menyodorkan sebuah tas sambil mengaku tas tersebut berisi uang sebesar Rp10 juta yang ingin didoakan oleh si “orang pintar”.
Korban yang mulai terpengaruh kemudian dibujuk untuk melepaskan seluruh perhiasannya.
Seluruh perhiasan korban lalu diminta untuk dimasukkan ke dalam tas, yang ternyata telah disiapkan oleh para pelaku untuk ditukar.
“Setelah mau balik kerumah, salah satu tersangka meminta korban untuk membungkus tas dengan sajadah dan boleh dibuka besok pagi jam 10. Saat dibuka isinya tisu basah semua,” terangnya.
AKP Ricky Hermawan menjelaskan, usai mengantar korban, komplotan tersebut langsung melarikan diri menuju Kalimantan Timur.
“Komplotan ini beraksi pada Kamis 6 maret lalu sekitar jam 6 pagi,” jelasnya.
Menurut pengakuan para tersangka, perhiasan emas yang berhasil dibawa dari korban diperkirakan seberat 120 hingga 130 gram, dengan total kerugian mencapai sekitar Rp188 juta.
“Untuk total pastinya korban lupa, karena ada beberapa perhiasan emas yang dibeli tanpa kwitansi. Tapi dari pengakuan para tersangka, mereka mengaku mendapatkan sekitar 120 hingga 130 gram emas,” pungkas AKP Ricky Hermawan.(man)