50 Pekebun Ikuti Sosialisasi Pendataan Sawit Rakyat di Murung Raya
Puruk Cahu — Sebanyak 50 pekebun di Murung Raya ikuti sosialisasi pendataan perkebunan sawit rakyat yang digelar oleh Dinas Perkebunan Kalteng. Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya pendataan dalam mendukung kebijakan perkebunan yang lebih tepat sasaran.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, H. Rizky R. Badjuri, mengatakan sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit, memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Perkebunan sawit tidak hanya berdampak pada kesejahteraan masyarakat, tetapi juga berkontribusi terhadap ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja, dan pelestarian lingkungan.
“Sosialisasi ini sebagai dasar untuk menyusun kebijakan yang tepat dan menyalurkan bantuan secara efektif kepada petani. Dengan data yang akurat, pemerintah dapat mendukung program intensifikasi seperti peremajaan kelapa sawit dan penyediaan sarana prasarana, serta ekstensifikasi melalui bantuan bibit dan pembangunan kebun,” ungkap Rizky, Rabu (6/11/2024).
Lebih lanjut, Rizky menjelaskan bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013, pendataan petani sawit bertujuan untuk membantu pekebun memperoleh Surat Tanda Daftar Budidaya Tanaman (STDB). STDB ini merupakan dokumen resmi yang diberikan kepada pekebun sebagai bukti sah kegiatan budidaya kelapa sawit.
STDB juga memiliki berbagai fungsi penting, antara lain mendukung Kementerian Pertanian dalam menyalurkan program pemerintah, seperti subsidi pupuk, benih, dan peremajaan kelapa sawit secara tepat sasaran. Selain itu, STDB juga membantu mewujudkan tata kelola perkebunan yang berkelanjutan, memperkuat kelembagaan petani dan desa, serta mendorong penerapan Good Agricultural Practices (GAP) dalam budidaya sawit.
Kasi Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih, Wahyu, menyampaikan pendataan yang akurat sangat penting untuk memastikan setiap petani sawit mendapatkan manfaat dan dukungan yang sesuai dari pemerintah. “Dengan data yang akurat, kami dapat merancang kebijakan yang lebih tepat untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan perkebunan sawit di Kalimantan Tengah,” paparnya. (fit)