
SUDUT KALTENG, JABAR – Sumedang kembali menjadi sorotan publik! Setelah diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 3.7 beberapa waktu lalu, kini wilayah tersebut diterpa hujan lebat yang tak biasa disertai kabut tebal, Rabu (21/5/2025) pagi. Situasi ini langsung memicu kekhawatiran dan spekulasi liar di kalangan masyarakat, apakah ini dampak lanjutan dari aktivitas seismik atau fenomena alam yang tak terduga?
Misteri di Balik Langit Sumedang: Gelap Gulita Pagi Hari!
Pantauan langsung di lapangan menunjukkan, hingga pukul 06.45 WIB, wilayah Sumedang bagian barat diselimuti hujan deras dan kabut tebal yang menyerupai selimut kelabu. Pemandangan ini bak adegan dalam film thriller, di mana matahari enggan menampakkan sinarnya sedikit pun. Suhu udara hari ini berkisar 21-27 derajat Celcius dengan kelembaban mencapai 73-97 persen, menciptakan atmosfer yang dingin dan lembap, menambah kesan mencekam di tengah misteri yang menyelimuti Sumedang.
Jalur Tengkorak Cadas Pangeran: Kini Lebih Seram dari Sebelumnya!
Bagi para pengendara yang melintasi jalur arteri Bandung-Sumedang, terutama di kawasan Jalan Cadas Pangeran hingga Sumedang Selatan, peringatan keras wajib diindahkan! Jalur yang selama ini dikenal angker dengan segudang insiden maut, kini diprediksi bakal semakin berbahaya. Selain jalanan yang sangat licin akibat guyuran hujan, ancaman pohon tumbang, longsor, dan batu jatuh mengintai di setiap tikungan tajam.
Kondisi ini diperparai dengan kontur jalan yang berkelok-kelok dan rawan kecelakaan lalu lintas. Netizen pun ramai-ramai menyuarakan kekhawatiran mereka di media sosial, mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah mitigasi demi keselamatan warga. “Sumedang lagi diuji!” tulis seorang warganet. “Hati-hati banget yang lewat Cadas Pangeran, horor!” timpal yang lain.
Apakah rentetan kejadian alam ini merupakan kebetulan belaka, ataukah ada pesan tersembunyi yang ingin disampaikan alam kepada kita? Satu hal yang pasti, Sumedang saat ini tengah menjadi pusat perhatian, dan semua mata tertuju pada perkembangan selanjutnya.