Aspirasi Dibalas Pemecatan: Nakes Manggarai Kehilangan Pekerjaan Usai Demo Gaji
Manggarai – 249 tenaga kesehatan (nakes) non aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus menelan pil pahit dipecat dari pekerjaannya. Pemecatan ini buntut dari aksi demonstrasi yang mereka lakukan untuk menuntut kenaikan gaji dan perbaikan kesejahteraan.
Para nakes non-ASN ini telah lama merasa upah mereka yang berkisar antara Rp400 ribu hingga Rp600 ribu per bulan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka pun menuntut kenaikan gaji setara UMK dan berharap Surat Perjanjian Kerja (SPK) mereka diperpanjang.
Namun, alih-alih mendapatkan solusi, tuntutan mereka justru dibalas dengan pemecatan. Bupati Manggarai, Herybertus GL Nabit, memutuskan tidak memperpanjang SPK 249 nakes non-ASN yang dianggap terlibat dalam aksi demonstrasi.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Manggarai, Bartolomeus Hermopan, pemecatan ini dilakukan karena alasan disiplin dan loyalitas. “Pak Bupati melihat adanya ketidakdisiplinan dan segala macam pertimbangan. Di situ jelas alasan pemberhentian kalau pemecatan mungkin terlalu, karena ketidakdisiplinan dan tidak loyal,” ujarnya dikutip dari Detik.com, Senin (15/4/2024).
Di sisi lain, Koordinator Forum Nakes non-ASN, Elias Ndala, menyampaikan permohonan maaf atas tindakan mereka dan berharap bupati mempertimbangkan kembali keputusannya. “Kami minta maaf mungkin ada kata-kata yang tidak sopan pada saat ditemui wartawan pada saat wawancara. Mungkin ada tutur kata kami yang tidak berkenan,” kata Elias.(*)