Digital Farming di Kotim, Meningkatkan Hasil Panen Cabai dan Ketahanan Pangan
Sampit – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor pertanian. Didukung luas lahan perkebunan yang mencapai 102.391,7 Ha dan sumber daya manusia yang melimpah, Kotim bertekad untuk meningkatkan hasil panen dan ketahanan pangan.
Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah dengan menerapkan digital farming atau pertanian digital. Teknologi ini diujicoba pertama kali pada komoditas cabai yang dikelola oleh Kelompok Tani Margo Mulyo.
Panen perdana digital farming cabai di Kotim telah dilakukan pada Jumat (17/05/2024) dan dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Kotim Irawati, S.Pd. beserta jajarannya.
Kelompok Tani Margo Mulyo ditunjuk langsung oleh Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kalteng sebagai pilot project penerapan digital farming cabai.
Wakil Bupati Kotim menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bank Indonesia dan berharap agar penerapan digital farming ini dapat disosialisasikan dan diterapkan kepada kelompok tani lain di Kotim, khususnya di bidang pertanian holtikultura.
“Saya berharap kepada OPD teknis terkait dapat mensosialisasikan dan menerapkan digital farming ini kepada kelompok tani yang ada di Kabupaten Kotim khususnya di bidang pertanian holtikultura, sebagai salah satu solusi untuk menjaga ketersediaan dan ketahanan pangan di Kabupaten Kotim, kalau ini berhasil dan sukses diterapkan secara otomatis dapat mengendalikan angka inflasi di Provinsi Kalteng dan khususnya Kabupaten Kotim.” Ujar Irawati.(*/red)