Sudutkalteng.com – Era baru dimulai di Camp Nou. Setelah spekulasi berbulan-bulan, FC Barcelona akhirnya mengkonfirmasi pemecatan Xavi Hernandez sebagai pelatih kepala dan menunjuk Hansi Flick sebagai penggantinya, Jumat (24/5/2024). Keputusan ini menandai akhir dari spekulasi yang telah berlangsung lama mengenai masa depan Xavi di klub.
“Hari ini Jumat, presiden FC Barcelona Joan Laporta telah memberi tahu Xavi Hernandez bahwa dia tidak akan melanjutkan sebagai pelatih tim utama pada musim 2024-25,” kata Barcelona dalam sebuah pernyataan.
Mantan legenda Barcelona ini telah meraih gelar LaLiga pada musim pertamanya. Namun, musim kedua Xavi diwarnai dengan performa yang tidak konsisten dan tanpa trofi, memicu spekulasi tentang masa depannya.
Pemecatan Xavi terjadi setelah serangkaian pertemuan antara dia dan presiden klub, Joan Laporta. Ia dikabarkan tidak puas dengan performa tim di bawah asuhan Xavi, dan ingin mengembalikan Barcelona ke puncak kejayaan.
Pakar transfer ternama Italia, Fabrizio Romano, mengabarkan bahwa Hansi Flick akan segera menjadi pelatih baru FC Barcelona. Melalui unggahan di akun X, Romano menegaskan bahwa Flick merupakan sosok yang diinginkan oleh Presiden Barcelona, Joan Laporta, untuk menggantikan Xavi Hernandez.
“Hansi Flick, menunggu dokumen resmi dan kemudian bersiap untuk jadi pelatih baru Barcelona,” tulis Romano.
Salah satu faktor yang memudahkan Barcelona untuk merekrut Flick adalah statusnya yang saat ini tanpa klub. Ia didepak dari kursi pelatih timnas Jerman setelah gelaran Piala Dunia 2022, membuatnya bebas untuk menerima tawaran dari tim mana pun.
Hansi Flick hadir sebagai sosok yang diharap dapat membawa perubahan positif bagi Barcelona. Pelatih asal Jerman ini memiliki rekam jejak yang gemilang, setelah sukses besar bersama Bayern Munich dan Timnas Jerman.
Di Bayern, Flick membawa tim meraih treble domestik dan Liga Champions di musim 2019/20. Meskipun memiliki reputasi yang cemerlang, Flick tidak akan lepas dari tantangan di Barcelona.
Dia dihadapkan dengan tugas untuk membangun kembali skuad yang menua dan rapuh, serta meningkatkan performa tim secara keseluruhan. Selain itu, Flick juga harus menghadapi ekspektasi tinggi dari para penggemar dan dewan klub.(*/red)
