Pemkab Barito UtaraPemerintahan

Mewakili Pj Bupati, Yaser Arafat Buka Konferensi Cabang IX NU Barito Utara

Muara Teweh – Pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) IX Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Barito Utara resmi dibuka oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda, Yaser Arafat, mewakili Pj Bupati Barito Utara, Drs. Muhlis. Acara ini diselenggarakan di aula Bappeda Litbang, Muara Teweh, dan diisi dengan Pidato Iftitah Rois Syuriyah PC NU Barito Utara, oleh H Al Hadi, Minggu (9/2/2025).

Yaser Arafat menyampaikan Konfercab ini momen untuk melahirkan pemikiran-pemikiran realistis yang dibutuhkan umat dalam meningkatkan kinerja organisasi serta memperkokoh ukhuwah Islamiyah antara pengurus NU, badan otonomnya, dan pemerintah daerah.

“Pemerintah berharap, selain akan terpilihnya kepengurusan baru yang sesuai dengan tuntutan zaman, juga akan terlahir ide-ide cemerlang yang dapat disampaikan kepada pemerintah untuk membangun Barito Utara menjadi daerah yang maju dan makmur dalam keimanan dan ketakwaan,” ungkapnya.

Ketua Panitia Konfercab, H. Adi Haryadi, menyampaikan sebanyak 183 undangan hadir dalam konferensi ini. Konfercab ke IX ini merupakan agenda lima tahunan yang bertujuan untuk menyegarkan organisasi dan memilih pengurus baru yang lebih baik untuk masa mendatang.

“Pengurus Cabang NU Barito Utara masa khidmat 2020-2025 akan berakhir pada 10 Februari 2025. Semoga Konfercab IX ini dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi kemaslahatan umat,” jelasnya.

Konfercab IX NU Barito Utara turut dihadiri anggota DPRD Barito Utara, unsur FKPD, Pengadilan Negeri Muara Teweh, Pengadilan Agama Muara Teweh, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Kepala Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Ketua MUI Barito Utara, Kepala Kemenag Barito Utara, Pengurus Wilayah NU Kalteng, Pengurus Wilayah Muslimat NU Kalteng, serta badan otonom dan lembaga NU Barito Utara.

Ketua PW NU Kalteng, H. M. Wahyudi F. Dirun, mengingatkan bahwa pola rapat dan Konfercab NU kini mengalami perubahan. Konfercab tidak dapat dilaksanakan tanpa izin dari Pengurus Besar (PB) NU.

“PB NU kini mulai mengetatkan tata kelola organisasi, salah satunya dengan mewajibkan program kaderisasi yang terdiri dari tiga tahapan: Pendidikan Dasar Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU), Pendidikan Kader Menengah Nahdlatul Ulama (PKMNU), dan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN-NU),” ucapnya.

Wahyudi juga menuturkan salah satu syarat mutlak bagi pengurus inti di PC NU adalah mengikuti PD-PKPNU. Di wilayah Barito Utara, program tersebut belum dilaksanakan, namun di wilayah Kalteng sudah berjalan di empat kabupaten, yaitu Pangkalan Bun, Lamandau, Sampit, dan Palangka Raya.

“Saya titip pesan, amanat dari PB NU forum Konfercab juga harus memutuskan setelah terpilih pengurus baru, dan sudah di SK kan, segera melaksanakan PD-PKPNU, sehingga semua level pendidikan dasar kita dilaksanakan di tingkat PC NU,” jelas Wahyudi. (man)

Back to top button