Pemkab Barito Utara

Sepak Sawut di Festival Budaya Iya Mulik Bengkang Turan

SUDUT KALTENG, Muara Teweh – Pemkab Barito Utara terus menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya daerah melalui dukungan penuh terhadap Festival Budaya Iya Mulik Bengkang Turan 2025. Salah satu momen paling menyita perhatian dalam festival ini adalah lomba sepak sawut, tradisi khas Kalimantan Tengah yang memadukan nilai adrenalin, filosofi, dan budaya lokal.

Pj Bupati Barito Utara, Indra Gunawan, didampingi Sekretaris Daerah Drs. Muhlis, kepala perangkat daerah, dan para camat, hadir langsung menyaksikan pertandingan yang digelar di Lapangan Kompi Raider, Muara Teweh, Selasa (09/09/2025). Kehadiran mereka menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap pelestarian seni dan budaya lokal.

Sepak sawut, atau dikenal sebagai sepak bola api, bukanlah olahraga biasa. Bola yang digunakan terbuat dari kelapa tua kering yang dibakar hingga menyala. Permainan ini menguji nyali, keberanian, dan kemampuan kontrol diri, serta membawa nilai kultural tinggi karena diwariskan secara turun-temurun.

Tujuan permainan bukan mencetak gol ke gawang seperti sepak bola biasa, tetapi menjaga api tetap menyala dan menjatuhkan bola ke area lawan yang ditandai lingkaran. Para pemain melindungi diri dengan melumuri kaki menggunakan minyak atau lumpur agar tidak terbakar.

Lebih dari sekadar pertunjukan, sepak sawut mencerminkan nilai solidaritas, keberanian, dan komunikasi sosial, yang menjadikannya sarana interaksi dan penguatan jalinan sosial masyarakat.

“Lomba ini juga berfungsi sebagai sarana interaksi sosial dan mempererat tali silaturahmi antar warga. Para penonton dan peserta berkumpul untuk menyaksikan dan meramaikan acara. Lomba sepak sawut menunjukkan kekayaan tradisi lokal yang penuh tantangan dan makna filosofis,” kata Pj. Bupati.

Indra Gunawan menekankan Festival Budaya Iya Mulik Bengkang Turan sebagai platform untuk memperkenalkan dan mempertahankan budaya lokal kepada generasi muda. Ia berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kebanggaan dan kesadaran budaya di tengah masyarakat modern.

“Diharapkan budaya dan tradisi lokal dapat dipertahankan dan dilestarikan bagi penerus generasi muda ke depan,” harapnya.(iis)

Back to top button