![Jember Digemparkan Fenomena Awan Berlubang, Pertanda Bencana atau Keindahan Alam? Jember Digemparkan Fenomena Awan Berlubang, Pertanda Bencana atau Keindahan Alam?](https://sudutkalteng.com/wp-content/uploads/2024/06/FB_IMG_1717520068762-720x470.jpg)
Jember Digemparkan Fenomena Awan Berlubang, Pertanda Bencana atau Keindahan Alam?
Jember – Langit di Jember, Jawa Timur, dihiasi dengan fenomena alam yang unik dan langka, yaitu awan berlubang, Selasa (4/6/2024). Fenomena ini menarik perhatian warga dan menjadi viral di media sosial.
Beberapa orang pun sampai mengagumi keindahan awan berlubang ini, bagaikan lukisan alam yang menakjubkan.
“Subhanallah, tentunya harus saya abadikan dan saya potret. Sebagai kenang-kenangan untuk mengabadikan momen fenomena awan langka,” kata Hisyam, Warga Kecamatan Sumbersari dikutip dari TribunJatimTimur.com.
“Saya tetap berfikir positif, tidak mau berburuk sangka atas fenomena ini. Yang jelas ini adalah karya tuhan yang bisa kita saksikan keindahannya,” tambah dia.
Bentuknya yang unik dan tidak biasa, seperti lingkaran atau ubur-ubur, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta fotografi dan videografi.
Namun, di sisi lain, ada juga yang mengaitkan fenomena ini dengan pertanda akan terjadinya bencana alam.
Salah satu akun tiktok @Panggil saja Alfa! membagikan unggahan video tersebut. Beberapa warganet malah mengaitkan fenomena langit unik ini dengan bencana.
“Aku juga punya fotonya, tapi hari ini langitnya bener¹ bagus🤩,” tulis akun @starx_
“Iya kak di sini juga ada semoga tidak terjadi apa apa ya Allah aminn berdoa selalu,” balas @Nafila
“Ternyata segede ituu gw ngiranya cuma selebar sawahh😭😭,” sambung @⏤ who am I?
“Kan pertanda, barusan Probolinggo merasakan gempa,” tulis akun @diediii
“Siaga Bencana kota Jember, pergerakan lempeng sesar d bawah tanah 🙏,” sebut @Joedik
BMKG Jember menjelaskan bahwa awan berlubang ini merupakan awan cavum. Atau dikenal juga dengan istilah awan celah melingkar, awan lubang jatuh dan awan lubang-lubang.
“Bentuk seperti celah pada awan itu paling sering ditemukan di lapisan awan altocumulus, diikuti oleh cirrocumulus dan kemudian stratocumulus,” kata Forecaster BMKG Banyuwangi Pos Meteorologi Jember, Hukama Nur Akmal dilansir dari jatimnow.com.
Secara umum, kata dia, lubang pada awan tersebut lebih tampak di lapisan altocumulus atau awan menengah yang terbentuk, ketika pesawat terbang melalui lapisan awan kumuliform yang tipis dan memicu glasial.
Galsial membuat partikel awan yang berubah dari tetesan air menjadi partikel es. Sehingga muncul seperti efek domino.
Efek domino pada awan ini menciptakan celah di awan, tempat partikel es turun di ketinggian, dan terkadang melengkung karena kecepatan angin yang berbeda di ketinggian yang berbeda-beda.
“Awan cavum dapat ditemukan di antara tiga jenis awan, yakni cirrocumulus, altocumulus, dan stratocumulus,” jelas Akmal.
Dalam ilmu cuaca awan tersebut bisa disebut sebagai Cirrocomulus Cavum, Altocomulus Cavum, dan Stratocomulus Cavum yang masing-masing disingkat menjadi Cc cav, Ac cav, dan Sc cav.(*)