
Barito Utara Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir, Dewan Bilang Begini
SUDUT KALTENG, Muara Teweh – BMKG Kalimantan Tengah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, termasuk Kabupaten Barito Utara. Kondisi atmosfer berupa daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) diprediksi memicu pertumbuhan awan hujan signifikan.
Kepala BMKG Kalteng, Agung Sudiono Abadi, menyebutkan bahwa daerah konvergensi yang didukung kelembaban udara cukup tinggi dan labilitas udara lokal yang kuat, berpotensi memicu hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat serta angin kencang.
Potensi cuaca signifikan ini diperkirakan terjadi pada Sabtu, 18 Oktober 2025, setelah sebelumnya pada 16 dan 17 Oktober 2025 masih terpantau aman. Kabupaten Barito Utara menjadi salah satu dari 14 wilayah di Kalteng yang diprakirakan akan terdampak.
Wilayah lain yang juga berpotensi mengalami cuaca serupa meliputi Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Seruyan, Lamandau, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, serta Kota Palangka Raya.
Menanggapi peringatan BMKG ini, Anggota DPRD Barito Utara, H. Al Hadi, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
”Kami minta seluruh warga di Barito Utara untuk tidak mengabaikan peringatan dini dari BMKG ini. Terus pantau perkembangan cuaca dari sumber resmi,” kata legislator PKB Dapil II itu, Jumat (17/10/2025).
Anggota dewan di Barito Utara tersebut turut menekankan langkah antisipasi kolektif di tingkat RT/RW di lingkungan masing-masing.
“Gotong royong membersihkan saluran air dan drainase sangat penting untuk mencegah genangan. Jika terjadi banjir, dahulukan keselamatan dan ikuti arahan dari BPBD atau aparat setempat,” pesannya.
Masih menurut Kepala BMKG Kalteng, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang cepat dan potensi hujan lokal berdurasi singkat.
”Kami mengingatkan warga untuk berhati-hati terhadap kemungkinan dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang,” ungkap Agung.(iis)