Festival Iya Mulik Bengkang Turan untuk Melestarikan Budaya Lokal
SUDUT KALTENG, Muara Teweh – Pj Bupati Barito Utara, Indra Gunawan, secara resmi membuka Festival Budaya Iya Mulik Bengkang Turan yang digelar di Arena Tiara Batara, Muara Teweh, Selasa (9/9/2025).
Festival Budaya Iya Mulik Bengkang Turan ini merupakan rangkaian Hari Jadi ke-75 Kabupaten Barito Utara dan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Acara pembukaan dimeriahkan dengan defile peserta lomba dari sembilan kecamatan di Kabupaten Barito Utara yang mengikuti berbagai lomba kesenian daerah. Festival ini bertujuan melestarikan serta mengangkat kembali budaya lokal dan kearifan tradisional masyarakat Barito Utara.
“Festival budaya ini dilaksanakan untuk melestarikan budaya dan mengangkat kembali budaya adat istiadat tersebut agar tetap eksis, relevan serta dikenal oleh generasi sekarang maupun mendatang,” ujar Indra Gunawan dalam sambutannya
Indra menegaskan bahwa dukungan seluruh elemen masyarakat sangat penting dalam menjaga kelangsungan budaya lokal. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah pembinaan bagi para seniman, seniwati, hingga atlet olahraga tradisional di daerah.
“Kegiatan ini juga menjadi salah satu tolak ukur kontribusi dari sembilan kecamatan Barito Utara dalam pelestarian budaya,” tambahnya.
Selain memperkuat identitas budaya, Festival Iya Mulik Bengkang Turan juga menjadi ajang membangun rasa kebanggaan dan cinta generasi muda terhadap warisan leluhur.
“Mari kita bersama-sama menjaga nilai-nilai budaya, olahraga tradisional, serta seni lokal agar tetap hidup dan dicintai oleh penerus generasi muda,” pesan Indra Gunawan.
Sementara itu, Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Budparpora) Barito Utara, Annisa Cahyawati, menyampaikan bahwa festival ini menjadi bagian dari program pelestarian nilai-nilai adat dan tradisi lokal.
Festival Budaya Iya Mulik Bengkang Turan ini akan berlangsung mulai 9 hingga 12 September 2025,” kata Annisa Cahyawati.
Festival ini menampilkan beragam lomba seni dan budaya khas daerah seperti, lomba fotografi, lomba manyipet perorangan, lomba dongkol, lomba bagasing, lomba karungut, tari pedalaman/pesisir, lomba balogo, lomba besei kambe perorangan, lomba meyawak japen, lomba lagu daerah, lomba sepak sawut, lomba lawang sakepeng, lomba mengaruhi, lomba mangenta, lomba menjawat uwei, lomba lukis ornamen talawang, dan lomba tari pedalaman.
Festival ini menjadi momentum penting untuk menguatkan jati diri budaya Barito Utara, sekaligus mempererat rasa persatuan di tengah masyarakat. (Iis)
















































