
Sport – Derby Eropa jilid kedua antara Inter Milan dan Barcelona di babak semifinal Liga Champions 2024/2025 kian memanas! Jelang laga krusial yang akan digelar di Stadion Giuseppe Meazza pada Selasa (6/5) atau Rabu (7/5) dini hari WIB, tensi tinggi terasa di kubu tuan rumah. Sang allenatore Nerazzurri, Simone Inzaghi, secara terbuka menyatakan telah meramu formula khusus untuk meredam ancaman terbesar Blaugrana, tak lain adalah wonderkid sensasional, Lamine Yamal.
Pengakuan Inzaghi ini tentu menjadi sorotan utama. Bagaimana tidak, pemain berusia 17 tahun tersebut tampil memesona di leg pertama, menunjukkan kualitas di atas rata-rata yang mampu mengubah jalannya pertandingan. Kecepatan, dribbling aduhai, dan visi bermainnya terbukti menjadi momok bagi lini belakang Inter. Namun, Inzaghi menegaskan bahwa timnya tak gentar dan telah menyiapkan strategi jitu untuk mematikan pergerakan Yamal.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memutus suplai bola kepadanya, meskipun dalam sepak bola modern hal itu nyaris mustahil,” ungkap Inzaghi dengan nada penuh keyakinan. “Dia akan mendapatkan penjagaan super ketat, bahkan pengawalan ganda, dan kami akan terus waspada setiap kali dia menguasai bola.”
Lebih lanjut, pelatih berusia 49 tahun ini tak sungkan memuji talenta istimewa Yamal. Ia mengakui pemain muda Barcelona itu memiliki kualitas luar biasa dan mampu menciptakan masalah besar bagi pertahanan lawan. “Sudah pasti ia akan mendapatkan penjagaan ganda. Kami akan berusaha menahannya, dan seperti yang saya katakan setelah menyaksikan penampilannya langsung di leg pertama, ia memiliki talenta yang luar biasa. Ia sangat berbahaya di usia muda.”
Inzaghi bahkan dibuat terkesan dengan kemampuan Yamal dalam situasi-situasi sulit. “Mereka memberikannya bola dalam kondisi yang sulit, dan dia mampu tampil impresif dengan kecepatannya. Saya benar-benar terkesima dengan ketangkasannya.” Analisis mendalam Inzaghi menunjukkan bahwa Yamal memiliki pemahaman taktis yang matang, mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat begitu menerima bola dari rekan setimnya.
Strategi “kurungan ganda” yang disiapkan Inzaghi ini tentu akan menjadi ujian sesungguhnya bagi taktik menyerang Barcelona. Mampukah Xavi Hernandez menemukan cara untuk membebaskan Yamal dari kawalan ketat pemain Inter? Atau justru taktik pragmatis Inzaghi akan berhasil membungkam potensi ledakan sang winger muda? Pertarungan taktik di pinggir lapangan dan duel sengit di atas rumput hijau Giuseppe Meazza dipastikan akan menjadi tontonan yang sangat menarik dan menentukan siapa yang berhak melaju ke babak final Liga Champions musim ini. Kita tunggu saja kejutan dari kedua rival abadi ini!