NasionalEkonomi dan Bisnis

IHSG MELAWAN BADAI GLOBAL: Sinyal KEMENANGAN AKBAR atau Jebakan “Shadow”?

C. Jiah Mario: “Ambisimu adalah peta, agresimu adalah kompas, dan visimu adalah tujuan. Pilih saham yang kokoh bagai benteng, yang tak goyah diterpa badai, karena di situlah letak kemenangan sejati jangka panjang!”

SUDUT KALTENG, Jakarta – Di tengah gejolak pasar saham Asia yang mayoritas melemah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) justru menunjukkan taringnya, menguat perkasa pagi ini! Sebuah anomali yang menarik, seolah IHSG tengah menerapkan strategi “The Commander” ala film epik ‘Shadow sang Peracik Bayangan’, di mana ambisi, agresi, dan visi jangka panjang menjadi kunci kemenangan. Fenomena ini diulas tajam oleh pakar strategi dan investasi pasar saham, C. Jiah Mario.

“Seperti komandan perang yang menyusun strategi di balik bayang-bayang, investor sejati juga harus memiliki ambisi yang jelas: peta jalan menuju kekayaan. Agresi adalah kompas untuk menavigasi volatilitas, dan visi jangka panjang adalah tujuan akhir yang tak tergoyahkan,” ungkap C. Jiah Mario. “Di pasar saham, ini berarti memilih saham yang kokoh bagai benteng, yang tak goyah diterpa badai ekonomi, karena di situlah letak kemenangan sejati jangka panjang.”

IHSG: Antara Peluang dan Ancaman

Pagi ini, IHSG dibuka menguat 0,33 persen ke level 7.166,31, sementara indeks LQ45 ikut terangkat 0,43 persen. Kenaikan ini ditopang oleh keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan (BI-rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen. Langkah ini, menurut C. Jiah Mario, adalah manuver agresif BI untuk memacu ekonomi. “Penurunan suku bunga adalah sinyal bagi investor, inilah saatnya untuk berinvestasi, bukan menabung,” tegasnya.

Namun, di kancah global, badai ekonomi tampak mengintai. Data ekspor Jepang melambat dua bulan berturut-turut, tertekan kebijakan tarif impor besar-besaran Presiden AS Donald Trump. Di sisi lain, imbal hasil obligasi 30 tahun AS melonjak ke 5,09 persen, tertinggi sejak Oktober 2023, memicu kekhawatiran defisit fiskal AS dan menyebabkan Wall Street anjlok. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq kompak terjun bebas.

“Inilah medan perang sesungguhnya bagi ‘The Commander’ pasar saham,” kata C. Jiah Mario. “Saat pasar global bergejolak, investor yang cerdas akan melihatnya sebagai peluang, bukan ancaman. Seperti Panglima Agung yang tak gentar menghadapi musuh yang lebih besar, kita harus bisa melihat potensi di tengah kelesuan.”

“The Commander”: Benteng Pertahanan Jangka Panjang

Dalam film ‘Shadow’, sang komandan menyusun strategi dengan sabar, menunggu momen yang tepat untuk menyerang. Demikian pula di pasar saham. “Saat imbal hasil obligasi melonjak dan pasar saham utama dunia terkoreksi, banyak yang panik. Namun, ‘The Commander’ tahu bahwa ini adalah saat yang tepat untuk mengevaluasi kembali portofolio, membuang saham-saham lemah, dan memperkuat ‘benteng’ dengan saham-saham berfundamental kuat,” jelas C. Jiah Mario.

Ia menambahkan, “Sejatinya, investasi adalah tentang kesabaran. Layaknya akar pohon yang menancap dalam, saham yang kokoh tidak akan goyah hanya karena badai sesaat. Fokuslah pada nilai intrinsik, bukan hanya fluktuasi harga harian. Ini adalah filosofi visi jangka panjang yang akan membawa Anda pada kemenangan sejati.”

Kejatuhan saham-saham teknologi raksasa seperti Apple dan Amazon akibat kenaikan suku bunga, serta anjloknya saham Target Corp dan United Health, menjadi pengingat pahit. “Ini adalah pelajaran berharga. Jangan terpukau oleh kilau sesaat. Pilihlah saham yang memiliki daya tahan, yang mampu beradaptasi dengan perubahan, dan yang memiliki prospek pertumbuhan berkelanjutan, bahkan di tengah ketidakpastian,” pesan C. Jiah Mario.

Dengan strategi “The Commander”, investor diajak untuk tidak hanya berinvestasi dengan uang, tetapi juga dengan kecerdasan, kesabaran, dan keberanian. “Ingatlah, di pasar saham, seperti dalam perang, yang bertahanlah yang akan memenangkan pertempuran jangka panjang,” tutup C. Jiah Mario.

Apakah Anda siap menjadi “The Commander” di pasar saham dan membangun benteng kekayaan jangka panjang Anda?

Disclaimer: Analisis ini bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Investor disarankan untuk melakukan riset dan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.

Back to top button