UmumEkonomi dan Bisnis

RAJA Moncer di Tengah Gejolak Global! Intip Peluang dan Tantangan Sang Penguasa Infrastruktur Gas Bumi!

Jakarta – Di tengah pusaran isu geopolitik yang menghangat, tensi perang dagang AS-China yang belum mereda, dan dinamika ekonomi global yang penuh tantangan, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) justru tampil memukau! Sang pengembang infrastruktur gas bumi ini baru saja mengumumkan laporan keuangan kuartal I tahun 2025 dengan catatan kinerja yang sangat positif.

Bayangkan saja, di saat banyak perusahaan lain mungkin harus mengerem laju bisnisnya, RAJA justru berhasil melompat lebih tinggi. Pendapatan mereka tercatat meroket menjadi US$ 66 juta, meninggalkan jauh capaian periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 61 juta. Apa yang membuat RAJA begitu perkasa?

Menurut C. Jiah Mario, seorang analis pasar terkemuka, “Kenaikan pendapatan RAJA ini adalah bukti nyata dari kelihaian mereka dalam memanfaatkan peluang. Peningkatan volume penjualan gas, ditambah lagi dengan kontribusi manis dari pipa gas Perawang dan bisnis O&M di Ubadari, Papua Barat, menjadi bahan bakar utama pertumbuhan mereka.”

Lebih lanjut, Mario menambahkan, “Yang lebih menarik lagi, RAJA juga berhasil mendongkrak laba bersihnya sebesar 14%, menjadi US$ 9,2 juta! Ini jelas menunjukkan bahwa efisiensi operasional dan strategi bisnis mereka berjalan sangat efektif.”

Namun, ada satu hal yang patut dikulik lebih dalam. Laba yang diatribusikan kepada induk perusahaan (RAJA) memang mengalami sedikit penyesuaian, turun 7% menjadi US$ 6,7 juta. Jangan buru-buru panik! Ternyata, penurunan ini adalah langkah strategis yang justru menjanjikan masa depan yang lebih cerah.

“Divestasi sebagian saham di anak usaha mereka, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), adalah langkah berani namun cerdas,” ungkap C. Jiah Mario. “Ini bukan sekadar pelepasan aset, tapi lebih kepada upaya untuk memperkuat struktur keuangan RAJA dan membuka jalan untuk ekspansi jangka panjang yang lebih agresif.”

Lantas, bagaimana RAJA memanfaatkan kondisi geopolitik dan perang dagang AS-China? Di tengah ketidakpastian global, sektor energi, terutama gas bumi, justru bisa menjadi pelabuhan investasi yang aman. Perang dagang yang memanas dapat memicu perubahan rantai pasok dan kebutuhan energi di berbagai negara. Inilah celah yang dibidik oleh RAJA.

“RAJA sangat cerdik dalam melihat peluang ini,” kata Mario. “Fokus mereka pada pengembangan bisnis midstream dan downstream, termasuk rencana akuisisi perusahaan distribusi gas dan infrastruktur LNG, adalah langkah antisipatif yang sangat baik. Ini akan memperkuat posisi mereka dalam rantai pasok energi dan memberikan daya tawar yang lebih besar.”

Untuk mewujudkan ambisi besarnya, RAJA tidak main-main dalam menyiapkan amunisi. Mereka mengalokasikan belanja modal (capex) fantastis sebesar US$ 70 juta di tahun 2025. Sebagian dana ini sudah mulai diserap untuk pembangunan kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan, dan akan terus digelontorkan untuk proyek-proyek strategis lainnya, termasuk pembangunan pipa BBM Tanjung Batu–Samarinda.

Namun, tantangan tetap membayangi. Volatilitas harga komoditas energi global dan persaingan yang semakin ketat di sektor infrastruktur energi adalah beberapa hal yang perlu diwaspadai RAJA. Selain itu, kepastian regulasi dan dukungan pemerintah juga akan menjadi faktor krusial dalam kelancaran ekspansi mereka. (SK-1)

Disclaimer: Analisis ini bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Investor disarankan untuk melakukan riset dan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.

Back to top button