Falsafah Huma Betang Jadi Kunci Keharmonisan Masyarakat
Kuala Kapuas – Gerdayak Kapuas, sebuah organisasi masyarakat adat Dayak di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjunjung tinggi falsafah Huma Betang.
Ketua Gerdayak Kapuas, Thosibae Limin, mengatakan bahwa falsafah Huma Betang merupakan warisan budaya leluhur yang mengandung nilai-nilai penting untuk menjaga kerukunan dan kedamaian dalam masyarakat.
“Huma Betang merupakan rumah adat Dayak yang melambangkan kebersamaan, persatuan, dan toleransi. Nilai-nilai inilah yang ingin kami tanamkan kepada seluruh masyarakat Kapuas, agar kita dapat terus hidup berdampingan dengan damai di atas simpul keberagaman suku, agama, ras, adat istiadat, dan budaya masing-masing,” ujar Thosibae dalam keteranganya, Selasa (26/3/2024).
Thosibae menjelaskan bahwa falsafah Huma Betang memiliki beberapa prinsip utama, seperti kebersamaan, persatuan, toleransi dan musyawarah mufakat.
Gerdayak Kapuas meyakini bahwa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai falsafah Huma Betang, masyarakat Kapuas dapat membangun kehidupan yang damai, harmonis, dan sejahtera.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Kapuas, dari berbagai suku, agama, dan ras, untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan falsafah Huma Betang. Mari kita jadikan Kapuas sebagai contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan kerukunan dan kedamaian,” kata Thosibae.
Gerdayak Kapuas juga menyatakan komitmennya untuk terus aktif dalam berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan toleransi dan kebersamaan di tengah masyarakat.
“Kami siap bekerja sama dengan semua pihak, baik pemerintah, organisasi masyarakat, maupun individu, untuk mewujudkan Kapuas yang damai dan sejahtera,” pungkas Thosibae.(fir)