Berani Bersuara: Perjuangan Seorang Mahasiswi Melawan Ancaman Pacar
Sampit – Saat melakukan kunjungan kerja ke Polres Kotawaringin Timur (Kotim), Ketua Tim Virtual Police Bidhumas Polda Kalteng, Cak Sam, menerima keluhan dari seorang mahasiswi berusia 21 tahun.
Dalam pertemuan tersebut, bunga nama samaranya menceritakan pengalaman pahitnya dalam hubungan yang penuh kekerasan dan ancaman.
Bunga mengungkapkan bahwa pacarnya sering memukul dan mengancamnya dengan menyebarkan foto-foto pribadi yang tidak pantas.
“Begini pak saya punya pacar tapi pacar saya ini orangnya keras pak, dan saya sering dipukul dan sering juga diancam buat nyebarin vidio/foto tidak senonoh,” curhat Bunga kepada Cak Sam, Jumat (20/9/2024).
Setiap kali wanita asal Sampit itu ingin mengakhiri hubungannya, pacarnya selalu mengancam akan menghancurkan kuliahnya dan menggunakan barang-barang pribadinya tanpa izin.
“Dia mengancam untuk hancurin kuliah saya pak setiap saya minta putus pak, sedangkan orang tua saya tidak setuju kalau saya berhubungan dengan pacar saya ini, dan barang-barang saya seperti motor juga sering dipakainya dan jika saya tidak mau meminjam barang saya disitu dia mengancam saya pak,” ungkapnya.
“Sedangkan saya kuliah dan saya juga butuh motor biaya ongkos, tapi pacar saya ini tidak memikirkan itu semua pak. Dia terus mengganggu keuangan saya dan terus mengganggu waktu saya kuliah pak,” sambung dia.
Bunga mengaku sudah tidak sanggup lagi menjalin asmara dengan pacarnya yang pengangguran tersebut karena merasa tertekan dan terancam.
“Yang membuat saya tidak sanggup berhubungan dengan pacar saya ini, yang pertama yaitu sering melakukan kekerasan pada saya pak. Dan saya merasa tertekan dan terancam pak atas perbuatan pacar saya ini pak,” ujarnya dengan suara penuh kepedihan.
Mendengar cerita tersebut, Cak Sam segera menghubungi FB (21), pacar Bunga, untuk memberikan pembinaan dan edukasi tentang konsekuensi hukum dari tindakan kekerasan dan ancaman.
Ia menegaskan bahwa pemukulan dan penyebaran foto tidak senonoh merupakan pelanggaran hukum yang dapat berujung pada penjara.
“Pemuda itu sudah mengakui kesalahannya dan bersedia hubunganya diputus oleh Bunga. Ia juga menghapus foto dan video serta meminta maaf kepada Bunga,” kata Cak Sam.(man)