Barito Utara

53.655 Jiwa Terdampak Banjir di Barito Utara, Menggenangi 9 Kecamatan

Muara Teweh – Banjir yang melanda Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terus meluas dan kini menggenangi sembilan kecamatan. Ketinggian air diperkirakan bervariasi antara 20 sentimeter hingga tiga meter, tergantung pada lokasi dan kedalaman genangan.

Sembilan kecamatan yang terkena dampak banjir meliputi Lahei, Lahei Barat, Teweh Tengah, Teweh Baru, Teweh Selatan, Teweh Timur, Montallat, Gunung Purei, dan Gunung Timang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara, Simamoraturahman, yang disampaikan melalui Kabid Kedaruratan, Rijali Hadi, banjir ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Barito serta anak-anak sungainya, yakni Sungai Lahei, Sungai Tewei, dan Sungai Montallat.

“Sebagian besar wilayah di Barito Utara, sekitar 70-80 persen, berada di bantaran sungai, sehingga sangat rentan terhadap banjir,” kata Rijali, Minggu (20/4/2025).

Data sementara yang diperoleh dari BPBD mencatat sebanyak 53.655 jiwa terdampak bencana ini, yang tersebar di sembilan kecamatan, 33 desa, dan 10 kelurahan. Selain itu, tidak hanya pemukiman yang terendam, namun infrastruktur vital juga turut terdampak.

Sebanyak 9.332 bangunan, 26 fasilitas kesehatan, 88 tempat ibadah, 42 sarana pendidikan, 42 gedung pemerintah, serta 30 jalan dan jembatan turut terendam.

“Mudah-mudahan ketinggian muka air Sungai Barito tidak mengalami penambahan lagi, karena informasi dari Murung Raya, permukaan air Sungai sudah mengalami penurunan,” ujar Rijali.

Dia juga menyebutkan bahwa berdasarkan laporan pagi ini, wilayah Kecamatan Gunung Purei dan Teweh Timur sudah mulai surut.

Terkait status banjir, Rijali menuturkan bahwa rencananya besok akan dilaksanakan rapat lintas sektor untuk memutuskan langkah-langkah yang perlu diambil oleh pemerintah daerah.

“Rapat ini untuk menentukan tindakan yang perlu segera dilakukan guna menanggulangi dampak bencana dan memulihkan kondisi di wilayah,” pungkasnya.(man)

Back to top button