Ternyata Tarif Parkir Batara Expo Tidak Gratis, Ini Penjelasannya
Muara Teweh– Gelaran Batara Expo yang berlangsung selama 10 hari dari 26 Juli hingga Agustus 2024 di Bandara Lama atau Ex Bandara Beringin Muara Teweh ternyata ramai diperbincangkan terutama mengenai parkir gratis.
Pasalnya petugas Dinas Perhubungan kemudian menetapkan tarif sesuai Peraturan Daerah (Perda), dan memasang papan pengumuman pada Senin (29/7/2024), malam sekitar pukul 19.00 Wib yang bertuliskan “Tarif Parkir Berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Roda Dua: Rp. 3000, Roda Empat: Rp. 5000.
Masalah parkir ini pun menjadi viral di media sosial, sekaligus menunjukkan belum profesionalnya panitia pelaksana expo bukan sekadar terbatas pada masalah parkir mahal.
“Saya tidak pernah dikonfirmasi kenapa tarif parkir ditetapkan Rp 5.000 per sepeda motor. Lalu kami dicap tukang parkir preman, diviralkan, dan sebagainya. Izinkan saya beri penjelasan,” kata Penanggung Jawab Parkir Batara Expo, Wahidun Asrani, Selasa (30/7/2024), siang, seperti dikutip dari suaradayak.com
Pria yang akrab disapa Midun ini mengatakan, memang benar sesuai dengan hasil kesepakatan rapat, tarif parkir ditetapkan sesuai dengan Perda Rp 2.000 untuk sepeda motor. Bahkan dari hasil parkir sempat pula diminta untuk biaya, kebersihan, tapi dia tak menyanggupinya.
Namun keadaan di lapangan berbeda, sehingga pihak pengelola parkir menaikkan tarif menjadi Rp 5.000.
“Para petugas parkir tidak sanggup kalau tarif Rp 2.000. Lebih baik mereka menjaga parkir reguler di pasar, RSUD, atau lokasi parkir permanen lainnya,” jelas Midun.
Jumlah petugas parkir sebanyak 30 orang direkrut dari petugas parkir di Pasar Blauran, Pasar Pendopo, WFC, dan Pasar Dermaga.
Saat menjaga parkir reguler, sambung Midun, satu petugas parkir bisa mengawasi sampai 100 kendaraan. Namun di acara seperti expo, jumlahnya harus ditambah.
“Karena jumlah kendaraan yang datang sangat banyak, petugas parkir mengutip uang duluan. Kadangkala pemilik motor membayar dengan uang pecahan besar, sehingga perlu waktu untuk mengembalikan uang. Rasio petugas parkir harus ditambah supaya semua tercover. Mereka tidak sanggup dengan tarif sesuai Perda, karena volume pekerjaan mereka jauh lebih banyak,” ujar dia.
Midun buka-bukaan, penghasilan seorang tukang parkir di Batara Expo rata-rata Rp150 ribu-Rp170 ribu per hari. Jika ada artis atau pengunjung membludak bisa mencapai Rp200 ribu per orang. “Uang itu dipakainya untuk menghidupi keluarga yang rata-rata dari kalangan bawah,” tambah dia.
Mengenai parkir pada Senin (29/7/2024), Midun meluruskan bahwa pada hari itu pihaknya tak menurunkan petugas parkir, karena ada statemen pihak terkait parkir digratiskan.
“Kalau kita pungut parkir, nanti orang protes dan ribut, karena sudah terekspose parkir gratis. Saya tidak berani ambil risiko,” tegas pria yang suka berburu ini.
Perkembangan terakhir, dengan adanya pengumuman terbaru soal tarif parkir di Batara Expo, menurut Midun, pihaknya masih bernegosiasi dengan para tukang parkir.
“Saya harus bujuk dulu, apakah mereka setuju atau tidak, kita tunggu hasilnya,” kata Midun menutup pembicaraan. (iis)