Barito Utara

Angka Risiko Stunting di Barito Utara Turun Mencapai 15,3 Persen

Muara Teweh- Angka risiko stunting di wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng) menunjukkan penurunan yang signifikan.

Menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disdalduk KB-P3A) Kabupaten Barito Utara, Silas Patiung, mengatakan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kemenkes, angka risiko stunting di Barito Utara mengalami penurunan.

“Intinya turun dari 19,6% di tahun 2022 menjadi 15,3% di tahun 2023,” ucap Silas, kepada wartawan, Jum’at (17/5/2024).

Baca Juga: Gebyar Posyandu Presisi Polres Barito Utara Perkuat Upaya Penurunan Stunting

Silas menjelaskan bahwa pada tahun 2021, angka risiko stunting di Barito Utara, yaitu 28,3%.

Kendati demikian berbagai langkah strategis dilakukan, termasuk mensinergisitaskan seluruh program-program penurunan stunting yang melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), kabupaten, kecamatan, hingga tingkat desa maupun kelurahan.

“Saat ini, target kita adalah mencapai angka 14% tahun 2024 untuk prevalensi stunting di Barito Utara,” ungkap Silas.

Upaya pencegahan dan penanggulangan risiko stunting terus digalakkan Pemerintah Kabupaten Barito Utara. Pasalnya stunting dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada anak, seperti keterlambatan pertumbuhan fisik dan mental, serta meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari.

Baca Juga: Wajib Dana Desa Digunakan untuk Penanganan Stunting

Diharapkan kerjasama dan gotong royong dari semua pihak, Barito Utara dapat menjadi daerah yang bebas stunting, sehingga generasi penerus bangsa dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cerdas. (Iis)

Back to top button