
Strategi dan Peran Generasi Muda Melestarikan Budaya Daerah Dalam Menghadapi Ancaman Globalisasi
OPINI – Di era globalisasi serta pesatnya kemajuan teknologi merupakan pisau bermata dua yang bisa membawa perubahan ke arah positif maupun negatif. Dalam konteks pelestarian kebudayaan daerah khususnya di Kabupaten Barito Utara, kita sedang berada ditengah ancaman akan tergerusnya budaya lokal akibat dari globalisasi, dimana generasi muda kita lebih tertarik terhadap budaya luar daripada budaya daerahnya sendiri.
Tentu harus ada strategi serta peran aktif generasi muda yang peduli akan pelestarian kebudayaan lokal untuk membantu menarik minat generasi muda dalam melestarikan budaya daerah.
Putri pariwisata II Barito Utara tahun 2025, Biangka Sachura Ramadhani, memberikan opininya tentang bagaimana strategi dan langkah konkrit dalam menghadapi permasalahan ini.
“Saya melihat tentang kondisi pelestarian budaya yang ada di Barito Utara saat ini secara keseluruhan sudah sangat menunjukan tren yang positif. Kolaborasi pemerintah daerah, komunitas adat, generasi muda serta, masyarakat umum telah berhasil menjaga dan mempromosikan kekayaan budaya daerah, dan memastikan bahwa warisan leluhur dapat tetap hidup dan masih dapat di nikmati generasi muda sekarang, seperti di adakannya festival-festival budaya yang rutin di gelar setiap tahun, diantaranya festival budaya iya mulik bekang turan, festival bahasa daerah, festival dongkoi, dan banyak lagi festival lainnya,” tutur Biangka.
“Tidak hanya itu, generasi muda di Barito Utara juga dapat ikut andil dalam segala kegiatan budaya di era modernisasi saat ini, seperti halnya yang saya dan teman teman dari sanggar bkt dan erai pakat lakukan, dengan ikut meramaikan festival budaya terbesar yang ada di Barito Utara, yaitu festival iya mulik bekang turan, dimana kami mengikuti lomba tari pedalaman dan tari pesisir. Oleh karena itu saya Biangka Sachura Ramadhani mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih terlibat lagi dalam pelestarian seni dan budaya yang ada di Barito Utara dengan cara tetap selalu menjaga pelestarian wisata yang sudah ada, serta terlibat langsung dalam setiap festival festival budaya yang ada di Barito Utara. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi,” lanjutnya.
Disisi lain, putra pariwisata II Kabupaten Barito Utara tahun 2025, Muhammad Ridha Nazafhi Ishfahani, melihat bahwa terjadi penurunan yang cukup signifikan dalam minat generasi muda melestarikan kebudayaan daerahnya,salah satunya ialah minat dalam bergabung dengan sanggar seni budaya yang ada di Barito Utara.
“Saya sudah ikut ibu dan paman menggeluti kesenian tradisional sejak saya duduk dibangku kelas 2 SD. Pada saat itu masih banyak dari generasi saya yang memiliki minat bergabung dengan sanggar seni budaya, dimana anak-anak hingga remajanya benar-benar memiliki minat terhadap kesenian daerah, namun yang terjadi hari ini saya rasa sangat berbanding terbalik dengan awal saat saya terjun ke dunia kesenian daerah,” ujar Muhammad Ridha.
“Hari ini, generasi muda kita lebih memberikan perhatian kepada budaya asing ketimbang budaya leluhurnya sendiri. Oleh karena itu perlu adanya inisiatif dari generasi muda yang masih peduli dengan kebudayaan daerahnya untuk mengajak generasi muda lainnya yang ada untuk ikut terlibat dalam upaya pelestarian kebudayaan kita. Bagi saya, turut berperan aktif dalam menjamin kebudayaan kita tetap ada hingga ke generasi mendatang adalah tugas bersama,” imbuhnya.
Putra-putri Pariwisata itu pun bersepakat bahwa tugas menjamin adat istiadat, seni, budaya dan tradisi yang ada di Barito Utara bukan hanya tugas pemerintah daerah, bukan hanya tugas pelaku seni, bukan hanya tugas dinas kebudayaan pariwisata pemuda dan olahraga saja, tetapi menjadi tugas bersama.
Ada banyak hal yang bisa generasi muda manfaatkan dan lakukan dalam upaya upaya pelestarian kebudayaan daerah, antara lain dengan menggunakan media sosial sebagai platform mempromosikan kebudayaan daerah, kemudian juga bisa mengikuti komunitas atau perkumpulan sanggar seni budaya yang ada di Barito Utara. Karena salah satu pilar utama yang menjaga kesenian dan kebudayaan tetap eksis hingga saat ini ialah melalui sanggar seni budaya.
Tak ada hasil yang besar tanpa dimulai dari langkah langkah kecil, tak ada tujuan besar yang tercapai tanpa adanya langkah langkah konkrit. Mari bersama sama menjamin anak cucu kita nanti masih bisa melihat, dan merasakan kebudayaan khas daerah kita yang tentunya akan menjadi ciri khas dan menjadikan daerah kita memiliki keunikannya tersendiri. Dari Barito Utara untuk Nusantara.
Penulis OPINI: Muhammad Ridha Nazafhi Ishfahani & Biangka Sachura Ramadhani