NasionalEkonomi dan Bisnis

GEGER! Harga Emas Terbang Lebih Tinggi dari Mimpi, Tembus Rekor Fantastis di Tengah Badai Ekonomi Global!

Jakarta – Dunia finansial kembali dikejutkan dengan prediksi harga emas yang semakin menggila. Jajak pendapat kuartalan terbaru dari Reuters menunjukkan bahwa para analis untuk pertama kalinya memproyeksikan harga emas tahunan rata-rata akan melampaui US$ 3.000 per troy ons! Angka fantastis ini didorong oleh tensi perdagangan global yang kian memanas dan pergeseran kekuatan dolar Amerika Serikat yang memicu gelombang permintaan aset safe haven.

Survei yang melibatkan 29 pakar dan pedagang terkemuka ini menghasilkan angka rata-rata perkiraan harga emas tahun 2025 sebesar US$ 3.065 per troy ons, melonjak signifikan dari prediksi tiga bulan sebelumnya yang berada di angka US$ 2.756. Bahkan, proyeksi untuk tahun 2026 juga ikut terkerek naik menjadi US$ 3.000 dari sebelumnya US$ 2.700. Data dari LSEG mencatat, harga emas spot telah meroket seperempatnya sepanjang tahun 2025 ini, hampir menyamai lonjakan 27% yang terjadi sepanjang tahun 2024. Sepanjang tahun ini, harga rata-rata emas batangan telah mencapai US$ 2.952.

“Emas tampaknya siap untuk mencatatkan tahun yang benar-benar epik,” ujar analis independen Ross Norman dengan nada optimis. Ia menambahkan, “Sama seperti awal tahun 2000-an, emas mengalami fenomena self-fulfilling prophecy, di mana kekuatan harga itu sendiri memicu pembelian lebih lanjut.”

Baca Juga :

Momentum dramatis ini mencapai puncaknya ketika emas batangan untuk pertama kalinya menembus level psikologis US$ 3.000 pada pertengahan Maret lalu. Bahkan, minggu lalu, harga emas sempat melambung hingga di atas US$ 3.500! Eskalasi perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat dan China, menjadi katalis utama yang meningkatkan permintaan aset berlindung yang aman ini, di samping pembelian agresif yang terus dilakukan oleh bank-bank sentral di berbagai negara.

Meskipun saat ini harga emas sedikit terkoreksi ke level US$ 3.273, para analis meyakini bahwa harga emas akan tetap kokoh ditopang oleh perubahan kebijakan tarif AS yang signifikan dan potensi negosiasi perdagangan yang berlarut-larut. “Nasib emas akan terus bergantung pada gejolak di pasar lain,” jelas Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank. Hansen menambahkan bahwa fokus pasar pada isu de-dolarisasi dan dampak tarif AS terhadap pertumbuhan ekonomi global serta stabilitas fiskal akan menjadi fondasi kuat bagi harga emas.

Namun, di tengah euforia ini, para analis juga memberikan peringatan terkait potensi overcrowded trade, di mana terlalu banyak investor yang memburu emas, serta dampak harga yang tinggi terhadap permintaan di sektor perhiasan. “Risiko harga tetap ada mengingat kondisi pasar fisik yang rentan dan arus pembelian bank sentral yang melambat, meskipun masih positif. Selain itu, potensi meredanya risiko tarif dan resesi dapat mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe haven,” ungkap analis Standard Chartered, Suki Cooper.

Analisis Ekonomi: Lonjakan harga emas ini mencerminkan ketidakpastian ekonomi global yang meningkat. Perang dagang AS-China menciptakan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Kebijakan tarif yang diterapkan berpotensi mengganggu rantai pasokan global dan meningkatkan biaya produksi, yang pada akhirnya dapat memicu kenaikan harga barang dan jasa. Di sisi lain, isu de-dolarisasi, meskipun belum menjadi tren yang dominan, menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap dominasi mata uang AS di kancah internasional. Bank-bank sentral yang menambah cadangan emas mereka juga mengindikasikan upaya diversifikasi aset dan perlindungan nilai di tengah ketidakstabilan mata uang.

Perubahan Harga Emas Dunia: Kenaikan harga emas yang signifikan sepanjang tahun 2024 dan berlanjut di tahun 2025 menunjukkan perubahan persepsi investor terhadap aset ini. Emas yang dulunya hanya dianggap sebagai perhiasan, kini semakin dipandang sebagai aset lindung nilai utama di tengah ketidakpastian. Kenaikan yang tajam ini juga menunjukkan adanya spekulasi di pasar, di mana ekspektasi harga yang lebih tinggi mendorong aksi beli yang lebih agresif. Namun, koreksi harga yang terjadi baru-baru ini menjadi pengingat akan volatilitas pasar komoditas dan perlunya kehati-hatian bagi para investor.

Dengan berbagai faktor geopolitik dan ekonomi yang terus berkembang, pergerakan harga emas di masa depan akan menjadi sorotan utama para pelaku pasar global. Apakah “tahun epik” bagi emas ini akan terus berlanjut, ataukah akan ada koreksi yang signifikan? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya!

Back to top button